Aplikasi
Facebook Punya Fitur Melacak Waktu yang Kamu Habiskan di Aplikasinya
Pengguna Facebook akan segera dapat melacak berapa banyak waktu yang mereka habiskan di platform media sosial dan bahkan mereka akan diingatkan jika mereka online terlalu lama.
Konsultan media digital Matt Navarra men-tweet fitur baru pelacak untuk waktu yang dihabiskan di Facebook dan pengingat untuk berhenti setelah mencapai batas penggunaan harian.
Facebook just rolled out its “Your Time on Facebook” feature to me
I think it will probably change my usage 0% pic.twitter.com/rg2qMGBvcU
— Matt Navarra (@MattNavarra) November 20, 2018
Pengguna juga mendapatkan shortcut untuk menyesuaikan pengaturan notifikasi, preferensi berita dan bagaimana mereka berinteraksi dengan teman-teman.
Pilihan “Your Time on Facebook” akan berada menu “Settings & Privacy” yang dapat diakses dari “Facebook’s More Tab”.
Melalui fitur ini anda dapat melihat total waktu yang dihabiskan, mengatur pengingat harian, dan mengubah pengaturan Anda untuk memanfaatkan waktu anda dengan lebih baik. Facebook belum memberikan kapan fitur tersebut akan tersedia untuk semua orang.
Fitur ini mirip dengan “Your Activity Tab” di Instagram, yang menunjukkan grafik mingguan waktu yang dihabiskan untuk aplikasi dan rata-rata harian.
Baca juga:
- Facebook Hapus 1,5 Miliar Akun Palsu dan Akan Menindak Konten Clickbait
- Resmi Dirilis, Inilah Spesifikasi dan Harga Honor 10 Lite
- Instagram Akan Menindak Like, Follower, Komentar Palsu
Pengaturan notifikasi dapat mengatur pemberitahuan yang diterima agar dapat dimatikan atau dikurangi supaya mengurangi godaan untuk membuka aplikasi.
Namun, layanan ini tidak memaksa pengguna untuk keluar/log off jika mereka melebihi target penggunaan harian mereka.
TechCrunch menunjukkan bahwa cacat terbesar dengan fitur Waktu Anda di Facebook adalah bahwa ia tidak membedakan bagaimana waktu dihabiskan di platform apakah itu interaksi aktif dengan teman atau hanya konsumsi pasif.
Ia menambahkan bahwa ini tidak sesuai dengan pernyataan CEO Facebook Mark Zuckerberg sebelumnya. Dia mengklaim bahwa penelitian digital menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat menjadi sehat ketika berinteraksi dengan orang dan membangun hubungan, tetapi tidak dengan mengkonsumsi konten secara pasif.